Sabtu, 17 Desember 2016

Perbandingan Ilmu Pengetahuan, Filsafat Dan Agama



Perbandingan antara ilmu pengetahuan, filsafat dan agama dapat dilihat dari unsur-unsur yang menjadi titik persamaan dan titik perbedaannya. Adapun titik persamaannya adalah sebagai berikut:
1)      Ketiganya baik ilmu pengetahuan, filsafat maupun agama merupakan sumber atau wadah kebenaran (obyektivitas) atau bentuk pengetahuan.
2)      Dalam pencarian kebenaran (obyektivitas) itu ketiga bentuk pengetahuan itu masing-masing mempunyai metode, sistem dan mengolah obyeknya selengkapnya sampai habis-habisan.
3)      Ilmu pengetahuan bertujuan mencari kebenaran tentang mikrokosmos (manusia), makrokosmos (alam) dan eksistensi Tuhan. Agama bertujuan untuk kebahagiaan umat manusia dunia akhirat dengan menunjukkan kebenaran asasi dan mutlak itu, baik mengenai mikrokosmos, makrokosmos maupun Tuhan itu sendiri.
Di samping itu terdapat pula titik perbedaannya sebagai berikut:
1)      Sumber kebenaran pengetahuan dan filsafat adalah sama, keduanya dari manuisa itu sendiri dalam arti pikiran pengalaman dan intuisinya. Oleh karena itu disebut juga bersifat horizontal dan immanent. Sumber kebenaran agama adalah dari Allah di langit, karena itu disebut juga bersifat vertical dan transcendental.
2)      Approach (pendekatan) kebenaran ilmu pengetahuan dengan jalan riset (research) pengalaman (empiris) dan percobaan (experiment) sebagai tolak ukurnya. Approach (pendekatan) kebenaran filsafat dengan jalan perenungan dari akal budi atau budi murni manusia secara radikal, sistematis dan universal tanpa pertolongan dan bantuan dari wahyu Allah.
3)      Sifat kebenaran ilmu pengetahuan adalah positif (sampai saat ini ) dan nisbi (relatif). Ilmu pengetahuan dimulai dengan keraguan atau bertanya, sesudah meyakini kebenarannya lalu menyetujuinya dan sesudah menyetujuinya lantas bertanya lagi yang dimanifestasikan dalam bentuk riset, pengalaman dan percobaan. Jadi ilmu pengetahuan itu berkembang terus sebagai hasil dinamika penelitian. Sedangkan sifat kebenaran filsafat adalah spekulatif yaitu suatu perenungan yang bersifat pendugaan yang mengakar (radikal) menyeluruh (integral) dan menyemesta (universal). Juga bersifat nisbi (relatif). Dimulai pula dengan keraguan, setelah yakin lalu setuju, dan sesudah itu ragu dan bertanya lagi untuk mencari jawaban yang mengasas dan mendalam. Sifat kebenaran agama adalah mutlak (absolit) karena bersumber dari Dzat Yang Maha Benar, Maha Mutlak, Maha Sempurna, Maha Bijaksana yaitu, Allah. Dimulai dengan keimanan dan keyakinan, setelah iman dan yakin menyelidiki kebenaran yang mutlak (absolute) tersebut, setelah konsisten antara keimanan dan keyakinan dengan hasil penyelidikannya, maka terjadilah pendalaman keimanan dan keyakinan itu yang disebut taqwa.
4)      Tujuan ilmu pengetahuan itu hanyalah bersifat teoritis, demi ilmu pengetahuan dan umumnya pengalamannya untuk tujuan ekonomi praktis atau kenikmatan jasmani manusia. Tujuan filsafat ialah kecintaan kepada pengetahuan yang bijaksana (sophos) dengan hasil kedamaian dan kepuasan jiwa yang sedalam-dalamnya. Tujuan gama afdalah kedamaian, keharmonisan, kebahagiaan, keselamatan, keselarasan, keridhaan (keselamatan dalam Islam istilahnya: “salam” seperti ucapan Allah pada ahli surge di akhirat).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar