Minggu, 18 Desember 2016

Faktor-Faktor dalam Perkembangan Manusia



            Perkembangan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni faktor biologis lingkungan alamiah, dan lingkungan sosial budaya. Mengutamakan salah satu aspek memberikan gambaran yang kurang tepat.
            Kepribadian tak dapat dilepaskan dari aspek biologis yang berfungsi, misalnya adanya tangan dengan ibu jari yang dapat dipertemukan dengan jari-jari lainnya., mekanisme pendengaran, penglihatan, dan sebagainya, dan berbagai organ lainnya. Kelakuan hanya mungkin dalam organisme yang hidup. Adanya organisasi untuk penginderaan serta sistem syaraf merupakan syarat mutlak untuk belajar dengan menangkap, mengolah perangsang-perangsang dari luar serta menyimpannya.
            Lingkungan alamiah seperti iklim dan faktor-faktor geografis lainnya memberikan tempat dan bahan yang perlu bagi kehidupan seperti oksigen, bahan untuk produksi bahan makan, hujan, matahari, dan sebagainya. Demikian pula adanya alat-alat, transportasi, perumahan, pakaian, dan sebagainya hanya mungkin karena alam memberikan bahannya.
            Lingkungan alam merangsang bentuk kelakuan tertentu, seperti laut untuk menangkap ikan, berlayar, berdagang, padang rumput untuk beternak, dan sebagainya., walaupun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi orang dapat melepaskan diri dari pengaruh lingkungan dekat.
            Faktor ketiga dalam perkembangan manusia ialah lingkungan sosial-budaya. Semua orang hidup dalam kelompok dan saling berhubungan melalui lambang-lambang, khususnya bahasa. Manusia mempelajari kelakuan dari orang lain di lingkungan sosialnya. Hampir segala sesuatu yang dilakukannya, bahkan apa yang dipikirkan dan dirasakannya bertalian dengan orang lain. anak yang dididik di luar masyarakat manusia, seperti anak-anak yang dibesarkan di tengah-tengah serigala di hutan tidak menunjukkan kelakuan manusia biasa bahkan tak dapat berjalan atau makan seperti manusia.
            Bahasa, kebiasaan makan, pakaian, kepercayaan, peranan dalam kelompok, dan sebagainya, dipelajari dari lingkungan sosial budaya. Karena lingkungan ini berbeda-beda, maka terdapat pula perbedaan dalam pola kelakuan manusia.
            Lingkungan soisal-budaya mengandung dua unsur yakni (1) unsur sosial yakni interaksi di antara manusia, dan (2) unsur budaya yakni bentuk kelakuan yang sama yang terdapat di kalangan kelompok manusia. Budaya ini diterima dalam kelompok dan meliputi bahasa, nilai-nilai, norma kelakuan, adat kebiasaan dan sebagainya.
            Anak yang baru lahir tak dapat hidup tanpa bantuan orang dewasa dalam lingkungannya. Dalam proses sosialisasi manusia mengembangkan lambang-lambang sebagai alat komunikasi, terutama bahasa yang memudahkan transmisi pengalaman kepada generasi muda. Selanjutnya lingkungan sosial-budaya memberikan model atau contoh bentuk kelakuan yang diterima dan diharapkan oleh masyarakat. anak-anak diharapkan berkelakuan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh anggota masyarakat lainnya. Seluruh pendidikan berlangsung melalui interaksi sosial. Inilah hakikat pendidikan.

Referensi:
Nasution. 2014. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

2 komentar: