Sekolah
biasanya terlampau memusatkan perhatian kepada pendidikan akademis. Salah satu
aspek yang perlu mendapat perhatian ialah memupuk hubngan sosial di kalangan
murid-murid. Program pendidikan antar-murid, anatar-golongan itu bergantung
pada struktur sosial murid-murid. Ada tidaknya golongan minoritas di kalangan
mereka mempengaruhi hubungan antar-kelompok itu. Kebanyakan negara mempunyai
penduduk yang multi-rasial, menganut agama yang berbeda-beda, dan mengikuti
adat kebiasaan yang berlainan. Perbedaan golongan dapat juga disebabkan oleh
perbedaan kedudukan sosial dan ekonomi.
Murid-murid
di sekolah kita juga sering menunjukkan poerbedaan tentang asal kebangsaan,
kesukuan, agama, adat-istiadat, keududukan sosial. Berdasarkan perbedaan-perbedaan
itu mungkin timbul golongan minoritas di kalangan murid-murid, yang tersembunyi
ataupun yang nyata-nyata.
Pada
zaman colonial Belanda mendirikan sekolah-sekolah yang tersendiri untuk
anak-anak Belanda, anak-anak Cina, dan Indonesia. Yang terakhir ini sekolah
bagi golongan rendah dan anak desa. Bagi
anak-anak golongan pegawai dan ningrat terbuka kesempatan bersekolah di sekolah
Belanda atau berbahasa Belanda. Di Amerika Serikat diadakan diskriminasi antara
anak kulit putih dan Negro dengan mengadakan pemisahan atau segregasi dalam
pendidikan kedua golongan itu walaupun diakui kesamaan hak setiap warga negara.
Deskriminasi ini lambar laun berkurang.
Kita di Indonesia ini tidak mengenal
diskriminasi serupa itu karena sejak mulanya telah dijamin kesamaan hak setiap
warga negara oleh Undang-Undang Dasar 1945. Hingga manakah jiwa undang-undang
itu telah menjadi kenyataan sepenuhnya dapat dijadikan bahan penelitian.
Guru-guru
hendaknya memperhatikan golongan-golongan di kalangan murid-muridnya. Apakah
anak-anak yang berasal dari daerah tertentu, yang berasal dari keturunan asing,
atau yang berlainan agama diperlakukan dengan cara yang tak wajar, diancam,
diperas, oleh teman-temannya atau disingkirkan dari kegiatan-kegiatan tertentu.
dengan perlakuan yang demikian anak-anak yangdidiskriminasikan itu akan merasa
dirinya asing dan tak diterima sebagai anggota penuh dari masyarakat
sekolahnya. Sikap ini akan mempengaruhinya sepanjang hidupnya. Tiap sekolah
mempunyai pola hubungan tertentu antar-guru, antar-murid, antara guru dengan
murid, yaitu suatu struktur sosial yang mempengaruhi sikap dan kelakuan murid. Masyarakat
sekolah mempengaruhi anak dalam pergaulannya dengan anggota-anggota lain dalam
masyarakat itu.
terimakasih mba nur.
BalasHapussalam sehat selalu,
carms
this is very good https://www.ecomparemo.com/personal-loan
BalasHapus