Istilah ilmu sosiologi diciptakan oleh Aguste Comte
(1798-1857), seorang ilmuwan sosial dari Perancis. Awalnya Comte menamai ilmu
sosiologi sebagai fisika sosial namun
diubahnya karena istilah itu sudah digunakan oleh orang lain. comte meyakini
ilmu sosiologi harus bersifat sains (scientific)
dengan landasan filsafat positif (positive
philosophy). Kelahiran ilmu sosiologi ini tidak lepas dari dinamika sosial
masyarakat Eropa, Perancis khususnya di mana Comte hidup, pada waktu itu. Revolusi
politik di Perancis pada tahun 1789 melahirkan harapan baru terhadap politik
liberal yang diperjuangkan sejak kekuasaan monarki absolute pada kaisar di
Eropa. Walaupun demikian, revolusi ini juga menyebabkan kekacauan sosial dan
ketidakmapanan struktur masyarakat. comte merumuskan filsafat positif yang
semangatnya adalah mengembalikan masyarakat yang damai tanpa mereduksi
kemerdekaan berpolitik.
Revolusi
industry di Eropa yang mengubah model produksi tradisional menjadi model
produksi modern menghasilkan produk secara masal telah ikut berperan dalam
mengubah struktur sosial masyarakat Eropa di awal abad ke-19. Kemunculan kelompok-kelompok
pemilik modal yang menguasai sistem produksi telah menyebabkan ketertindasan
kalangan yang tidak memiliki modal kecuali tenaga. Latar belakang masyarakat
inilah yang menjadi perkembangan analisis konflik dalam sosiologi di Eropa
seperti konflik kelas Karl Marx.
Pengamatan
terhadap fenomena konflik dan dinamika sosial juga sudah muncul di Afrika
beberapa abad sebelum kelahiran sosiologi secara formal di Eropa. Pada abad ke
14 pada masa awal keruntuhan khalifah Abbasiyah akibat invasi bangsa Mongol. Masa
ini ditandai oleh kekuasaan yang silih berganti dan tatanan politik yang labil.
Berbagai kelompok kepentingan berbasis pada tribal
melakukan gerakan kudeta terhadap kekuasaan negara sehingga menciptakan
masyarakat dinamis secara politik. Konteks dinamika masyarakat dan konflik ini
yang kemudian dianalisis oleh Ibnu Khaldun. Analisis tersebut melahirkan teori
konflik kelompok dan hukum sosial konflik masyarakat.
Masyarakat
selalu mengalami perubahan sosial baik pada nilai dan strukturnya baik secara
revolusioner maupun evolusioner. Perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh
gerakan-gerakan sosial dari individu dan kelompok sosial yang menjadi bagian
dari masyarakat. gerakan sosial dalam sejarah masyarakat dunia bisa muncul
dalam bermacam bentuk kepentingan, seperti mengubah struktur hubungan sosial, mengubah
pandangan hidup, dan kepentingan merebut peran politik (kekuasaan). Ilmu sosilogi,
khususnya sosiologi konflik dilahirkan oleh perubahan-perubahan sosial dan
dinamika gerakan sosial dari masa klasik sampai kontemporer. Bisa dikatakan,
menurut Kornblurn, sosiologi menjadi bagian dari gerakan sosial itu sendiri
karena seorang ilmuwan sosial dalam sejarahnya adalah reformer (Kornblurn, 2003).
Referensi: Novri Susan. 2009. Sosiologi Koflik & Isu-Isu Konflik Kontemporer. Jakarta:
Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar