Perkembangan
manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni faktor biologis lingkungan alamiah, dan lingkungan sosial budaya. Mengutamakan salah satu aspek memberikan
gambaran yang kurang tepat.
Kepribadian
tak dapat dilepaskan dari aspek biologis yang
berfungsi, misalnya adanya tangan dengan ibu jari yang dapat dipertemukan
dengan jari-jari lainnya., mekanisme pendengaran, penglihatan, dan sebagainya,
dan berbagai organ lainnya. Kelakuan hanya mungkin dalam organisme yang hidup. Adanya
organisasi untuk penginderaan serta sistem syaraf merupakan syarat mutlak untuk
belajar dengan menangkap, mengolah perangsang-perangsang dari luar serta
menyimpannya.
Lingkungan alamiah seperti iklim dan
faktor-faktor geografis lainnya memberikan tempat dan bahan yang perlu bagi
kehidupan seperti oksigen, bahan untuk produksi bahan makan, hujan, matahari,
dan sebagainya. Demikian pula adanya alat-alat, transportasi, perumahan,
pakaian, dan sebagainya hanya mungkin karena alam memberikan bahannya.
Lingkungan
alam merangsang bentuk kelakuan tertentu, seperti laut untuk menangkap ikan,
berlayar, berdagang, padang rumput untuk beternak, dan sebagainya., walaupun
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi orang dapat melepaskan diri
dari pengaruh lingkungan dekat.
Faktor
ketiga dalam perkembangan manusia ialah lingkungan
sosial-budaya. Semua orang hidup dalam kelompok dan saling berhubungan
melalui lambang-lambang, khususnya bahasa. Manusia mempelajari kelakuan dari
orang lain di lingkungan sosialnya. Hampir segala sesuatu yang dilakukannya,
bahkan apa yang dipikirkan dan dirasakannya bertalian dengan orang lain. anak
yang dididik di luar masyarakat manusia, seperti anak-anak yang dibesarkan di
tengah-tengah serigala di hutan tidak menunjukkan kelakuan manusia biasa bahkan
tak dapat berjalan atau makan seperti manusia.
Bahasa,
kebiasaan makan, pakaian, kepercayaan, peranan dalam kelompok, dan sebagainya,
dipelajari dari lingkungan sosial budaya. Karena lingkungan ini berbeda-beda,
maka terdapat pula perbedaan dalam pola kelakuan manusia.
Lingkungan
soisal-budaya mengandung dua unsur yakni (1) unsur sosial yakni interaksi di
antara manusia, dan (2) unsur budaya yakni bentuk kelakuan yang sama yang
terdapat di kalangan kelompok manusia. Budaya ini diterima dalam kelompok dan
meliputi bahasa, nilai-nilai, norma kelakuan, adat kebiasaan dan sebagainya.
Anak
yang baru lahir tak dapat hidup tanpa bantuan orang dewasa dalam lingkungannya.
Dalam proses sosialisasi manusia mengembangkan lambang-lambang sebagai alat
komunikasi, terutama bahasa yang memudahkan transmisi pengalaman kepada
generasi muda. Selanjutnya lingkungan sosial-budaya memberikan model atau
contoh bentuk kelakuan yang diterima dan diharapkan oleh masyarakat. anak-anak
diharapkan berkelakuan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh anggota masyarakat
lainnya. Seluruh pendidikan berlangsung melalui interaksi sosial. Inilah hakikat pendidikan.
Referensi:
Nasution. 2014. Sosiologi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
terimakasih mba nur.
BalasHapussalam,
https://marketing.ruangguru.com/bimbel
terimakasih sangat bermanfaat infonya .
BalasHapusMOBA