Sekolah yang berorientasi penuh
kepada kehidupan masyarakat disebut community
school atau “sekolah masyarakat”. sekolah ini berorientasi pada
masalah-masalah kehidupan dalam masyarakat seperti masalah usaha manusia
melestarikan alam, memanfaatkan sumber-sumber alam dan manusia, masalah
kesehatan, kewarganegaraan, penggunaan waktu senggang, komunikasi, transport,
dan sebagainya. Dalam kurikulum ini anak dididik agar turut serta dalam
kegiatan masyarakat. pelajaran mengutamakan kerja kelompok. Apa yang akan
dikerjakan didasarkan atas perencanaan bersama. Dengan sendirinya kurikulum itu
fleksibel, berbeda-beda dari sekolah ke sekolah, dari tahun ke tahun dan tidak
dapat ditentukan secara uniform. Murid-murid mempelajari lingkungan sosialnya
untuk mengidentifikasi masalah-masalalah yang dapat dijadikan pokok bagi suatu
unit pelajaran, khususnya yang memberi kesempatan kepada murid-murud untuk
meningkatkan mutu kehidupan dalam masyarakat sekitarnya.
Dalam melaksanakan program sekolah,
masyarakat diturut-sertakan. Tokoh-tokoh drai setiap aspek kehidupan masyarakat
seperti dari dunia perusahaan, pemerintahan, agama, politik, dan sebagainya
diminta bekerja sama dengan sekolah dalam proyek perbaikan masyarakat. Untuk
itu diperlukan masyarakat yang merasa turut bertanggung jawab atas
kesejahteraan masyarakat dan atas pendidikan anak. Sekolah dan masyarakat dalam
hal ini bekerja sama dalam suatu aksi sosial.
Banyak kesulitan yang dihadapi bila
kita ingin menjalankan sekolah serupa itu. Meminta waktu dan tenaga tokoh-tokoh
masyarakat dalam suatu proyek pelajaran sekolah akan banyak menemui rintangan. Demikian
pula bila anak ingin mengunjungi berbagai kantor, pabrik, perusahaan, dan
sebagainya. Kurikulum sekolah yang sepenuhnya didasarkan atas masala-masalah
masyarakat mendapat kecaman yang pedas dari golongan yang menginginkan
kurikulum akademis berdasarkan disiplin ilmu. Setelah peluncuran Sputnik
kurikulum yang subject-centered berupa mata pelajaran atau bidang studi kembali
mendapat peranan utama.
Sekarang mungkin jarang terdapat
orang yang berpegang sepenuhnya pada prinsip-prinsip community school. Akan tetapi
walaupun kurikulum bersifat subject-centered, perlu juga berorientasi pada anak
dan masyarakat. tak mungkin kurikulum efektif tanpa memperhitungkan anak, dan
tak ada kurikulum yang tidak mempersiapkan anak untuk masyarakat. Maka karena
itu guru perlu mempelajari dan mengenal masyarakat sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar