Terlepas daripada bentuk atau tipe agama,apakah
agama wahyu ataupun agama hasil pemikiran manusia, kenyataannya manusia di
dunia ini akan menjadi penganut atau pengikutnya yang setia. Manusia menjadi
penganut yang setia terhadap suatu agama, karena menurut kepercayaannya telah
memberikan sesuatu yang sanagat bergarga bagi kehidupannya, yang tidak mungkin
dapat diuji dengan pengalaman maupun akal seperti halnya menguji kebenaran ilmu
dan filsafat, karena agama lebih banyak menyangkut perasaan dan keyakinan.
Menurut
Hocking, agama merupakan obat dari kesukaran, dan kekhawatiran yang dihadapi
manusia, sekurang-kurangnya meringankan dari kesukaran. Agama merupakan
pernyataan pengharapan manusia dalam dunia yang besar (jagat raya), karena ada
jalan hidup yang benar yang perlu ditemukan. Agama menjadi suatu lembaga yang
bersemangat untuk memperoleh kehidupan yang baik, dan membayangkannya sebagai
suatu tuntutan kosmis.
Betapapun
agama yang dianut oleh masyarakat pada jaman prasejarah, yang berisi
kepercayaan takhayul, yang biasa kita sebut agama animisme, telah memberikan
nilai-nilai yang berharga bagi manusia. Menurut Ghalab, agama animisme pun
telah memberikan manfaatnya bagi kehidupan manusia, di antaranya: (1)
mengurangi kejahatan, (2) mengurangi tindak pidana, (3) mengurangi atau
menumpulakn syahwat kemanusiaannya, dan (4) membahagiakan dan menyenagkan
manusia. Kesemuanya itu karena memang manusia mempercayai adanya kekuasaan yang
lebih besar daripada dirinya, dan percaya adanya kehidupan yang abadi setelah
kehidupan dunia ini.
Agama
wahyu akan memiliki kesempurnaan yang mutlak, karena nilai keagamaan yang
terkandung di dalamnya, berasal dari Tuhan. Tuhan telah mewahyukan bahwa akal
manusia terbatas, sehingga akal manusia membutuhkan bimbingan yang tinggi,
untuk menunjukkan kepada jalan yang membawanya kebahagiaan, dan kesempurnaan
hidup yang abadi, tidak hanya kehidupan di dunia saja, melainkan kehidupan
akhirat juga.
Nilai-nilai
keagamaan tidak hanya menunjukkan hubungan manusia dengan Ynag Maha Kuasa,
melainkan menunjukkan juga hubungan dengan sesame manusia. Nilai-nilai
keagamaan menunjukkan bahwa tidak dikatakan sempurnanya penghayatan serta
keimanan seseorang di hadapan Yang Maha Kuasa, sebelum manusia mencintai
sesamanya seperti dia mencintai terhadap dirinya sendiri. Jadi nilai keagamaan
yang didasarkan atas cinta terhadap Yang Maha Kuasa akan menghubungkan jiwa
serta perasaan pemeluknya di mana pun mereka berada di jagat raya ini.
Agama
dapat menjadi petunjuk, pegangan, serta pedoman hidup bagi manusia dalam
menempuh hidupnya dengan harapan penuh keamanan, kedamaian, dan sejahtera.
Manakala manusia menghadapi masalah yang rumit dan berat, maka timbullah
kesadarannya, bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak berdaya untuk
mengatasinya, dan timbulnya kepercayaan dan keyakinan, bahwa yang dapat
menolong dan memenangkan hidupnya hanyalah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Agung,
Pencipta seluruh alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar