Banyak pendapat
mengenai fungsi filsafat ilmu yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain
memberi landasan filosofis untuk memahami berbagai konsep dan teori suatu
disiplin ilmu maupun membekali kemampuan membangun teori ilmiah (Ismaun, 2004:
2). Jadi, filsafat ilmu sangat berperan dalam memahami konsep atau teori ilmu
untuk membangun teori ilmiah melalui landasan filosofis melalui kajian filsafat.
Menurut Franz Magnis Suseno (1999:
21) fungsi filsafat ilmu sangat luas dan mendalam, yaitu sebagai berikut:
1.
Untuk membantu
mendalami pertanyaan-pertanyaan tentang ilmu atau asasi manusia tentang makna
realitas dan lingkup tanggung jawabnya, secara sistematis dan historis. Secara
sistematis, filsafat menawarkan metode-metode mutakhir untuk mendalami
masalah-masalah ilmu, manusia, tentang hakikat kebenaran, secara mendalam dan
ilmiah. Secara historis, di sini kita belajar untuk mendalami dan menanggapi
serta belajar dari jawaban-jawaban filsof terkemuka.
2.
Sebagai kritik
ideologi, artinya kemampuan menganalisis secara terbuka dan kritis
argumentasi-argumentasi agama, ideologi dan pandangan dunia. Atau dengan kata
lain, agar mampu mendeteksi berbagai masalah kehidupan.
3.
Sebagai dasar dan
metodis dan wawasan lebih mendalam dan kritis dalam mempelajari studi-studi
ilmu khusus.
4.
Merupakan dasar paling
luas untuk berbartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual pada
umumnya dan khususnya di lingkungan akademis.
5.
Memberikan wawasan
lebih luas dan kemampuan analitis dan kritis tajam untuk bergulat dengan
masalah-masalah intelektual, spiritual, ideologis.
Secara singkat, Burhanuddin Salam (2000: 12)
mengemukakan bahwa filsafat berfungsi sebagai mater scientarium ( induk ilmu pengetahuan). Begitu juga, Will
Durant dalam Jujun S. Suriasumantri (2003: 22), menjelaskan bahwa filsafat
berfungsi sebagai ‘perantas pengetahuan’. Artinya, bahwa fillsafat telah
memberi arah kepada ilmu pengetahuan dalam merumuskan konsep dan teori untuk
membangun konsep ilmiah. Di lain pihak, dengan bantuan filsafat ini telah
berkembang berbagai ilmu baru yang sangat penting bagi kelangsungan dan
peradaban manusia di muka bumi ini.
Sedangkan arah filsafat ilmu dapat dipahami dari
beberapa pendapat, antara lain: pertama, bahwa
filsafat ilmu diarahkan pada pembekalan pemahaman terhadap wawasan baik
(Ismaun, 2004: 2). Kedua, sebagaimana
dikemukakan oleh Burhanuddin Salam (2000: 11-12), filsafat ilmu diarahkan
untuk:
a) Lebih
memanusiakan diri atau lebih mendidik atau membangun diri sendiri;
b) Mempertahankan
sikap yang objektif dan mendasarkan pendapat atas pengetahuan yang objektif
tidak hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan simpati dan antipati saja;
c) Berpikir
secara historis dalam menyelesaikan suatu permasalahan, tidak mementingkan
egoisme; dan
d) Berpikir
kritis mandiri, dan tidak tergantung pada orang lain.
Referensi :
Susanto. 2011.
Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar