Makna
yang tersirat pada lagu tersebut menceritakan tentang dirinya sendiri yang
seakan-akan tidak membutuhkan bantuan orang lain, tidak mempedulikan perkataan
orang lain, tidak suka dengan kehadiran orang lain dan lebih senang hidup
sendiri dengan dunianya sendiri. Lagu tersebut berbicara tentang seseorang yang
antisosial atau apatis. Namun di sisi lain, tetap harus melakukan interaksi
dengan orang lain disekitarnya karena dirinya merupakan bagian dari warga
masyarakat. Seseorang tidak mungkin mengalami proses interaksi antar individu
dengan kelompok tanpa menjadi warga masyarakat. Masyarakat ada ketika seseorang
berinteraksi dengan individu-individu lainnya. Interaksi itulah yang merupakan
inti dari masyarakat.
Simmel
membagi tipe interaksi sebagai berikut :
1. Interaksi
yang terjadi antara individu dengan individu;
2. Interaksi
yang terjadi antara individu dengan kelompok;
3. Interaksi
yang terjadi antara kelompok dengan kelompok.
Interaksi
tidak hanya terjadi pada orang lain saja, tapi juga pada diri individu itu
sendiri. Interaksi yang terjadi pada individu dengan individu memberikan ruang
bagi dirinya sendiri. Karna sejatinya manusia pun harus memiliki waktu untuk
sendiri untuk menjaga privasi mereka.
Seperti
kebanyakan sosiolog Jerman, Georg Simmel adalah penganut mazhab formal. Simmel
memperhatikan masalah yang lebih kecil (sosiologi mikro), yakni berkaitan
dengan tindakan dan interaksi individual. Simmel mengatakan bahwa objek kajian
sosiologi adalah bentuk-bentuk hubungan antarmanusia. Menurutnya, setiap
individu menjadi bagian dari warga masyarakat dengan mengalami proses
individualisasi dan sosiolisasi.
Simmel membatasi interaksi ini
dengan kesadaran sang aktor (pelaku). Jadi, interaksi yang benar menurut Simmel
dilakukan secara sadar dan melalui proses berpikir untuk kepentingan lebih
jauh. Interaksi itu dimulai dari hal-hal yang paling sederhana, seperti bertemu
dan bertegur sapa. Interaksi terus berlanjut hingga tingkat yang paling rumit,
misalnya mendirikan organisasi, melakukan transaksi, memberi bantuan, dan
sebagainya.
Georg Simmel menggunakan pendekatan
dialektis dalam mengembangkan sosiologi. Ia mengaitkan hubungan sosial yang
dinamis dengan beragam konflik. Ia juga memandang individu sebagai produk dari
masyarakat. Analisis Simmel menekankan hubungan dan ketegangan yang terjadi
antara individu dengan masyarakat. Jadi, isi kehidupan sosial meliputi insting
erotis, kepentingan objektif, dorongan agama, tujuan membela dan menyerang,
bermain, keuntungan, serta memberi dan menerima bantuan. Kehidupan sosial juga
mencakup hal-hal lain yang menyebabkan seseorang untuk hidup bersama dengan
orang lain, melakukan tindakan bersama atau melawan mereka, serta mempengaruhi
atau dipengaruhi oleh orang lain.
Sebagai produk masyarakat, individu
merupakan mata rantai di dalam proses sosial. Individu yang bersosialisasi di
dalam kehidupan masyarakat selalu memiliki hubungan yang bersifat dualistis. Di
satu sisi, ia merupakan anggota masyarakat dan terintegrasi di dalamnya. Akan
tetapi, pada waktu bersamaan, ia juga menantang masyarakat itu sendiri. Dengan
demikian, individu secara bersamaan berada di dalam dan di luar masyarakat. Ia
tetap eksis, baik bagi masyarakat maupun dirinya sendiri. Jadi, di dalam diri
seseorang mempunya dua sisi yang bersifat individualis dan sosialis, diamana
masyarakat harus bisa menyesuaikan kapan harus berinteraksi dan kapan harus
hidup sendiri.
Simmel juga menjelaskan
bentuk-bentuk interaksi yang meliputi superioritas dan subordinasi, kompetisi,
pembagian kerja, pembentukan partai, perwakilan, solidaritas ke dalam, sifat
menutup diri terhadap orang asing, dan sebagainya. Hal-hal tersebut menyebabkan
seseorang bisa memilih cara tertentu untuk melakukan interaksi.
Dunia sosial atau
masyarakat terbentuk dari peristiwa, tindakan, interaksi, dan sebagainya yang
tak terhingga. Dunia sosial adalah semesta interaksi dan juga asosiasi.
Interaksi dan asosiasi ini kemudian menjadi inti dari masyarakat yang mengakui
keberadaan individu sekaligus menegaskan eksistensi kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar