Senin, 03 Oktober 2016

Permasalahan Pendidikan


Penididikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar didik, yang ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memlihara atau memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian ini didapat beberapa hal yang berhubungan dengan Pendidikan.
 Pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekolompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman.
Cara melaksanakan pendidikan sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan sebab pendidikan yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia. Aspek religious pun sudah dikembangkan dengan banyak cara seperti melalui pendidikan-pendidikan agama di sekolah maupun di perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah agama di masyarakat, melalui kehidupan beragama di asrama atau pesantren dan melalui media elektronik seperti televisi, radio, dan lain sebagainya. Bahan-bahan pengajaran tersebut akan berintegrasi dalam rohani para siswa/mahasiswa. Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan, yaitu bagaimana semua warga Negara dapat menikmati kesempata pendidikan dan bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat. Yang pertama mengenai masalah pemerataan, dan yang kedua adalah masalah mutu, relevansi, dan juga efisiensi pendidikan.
Dari semua masalah pendidikan tersebut masing-masing dikatakan teratasi jika pendidikan:
1) Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya: Semua warga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan.
2) Dapat mencapai hasil yang bermutu, artinya: Perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah di rumuskan.
3) Dapat terlaksana secara efisien, artinya: Pemrosesan pendidikan sesuai denagn rancangan dan tujuan yang ditulis dalam rancangan.
4) Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.     
Pendidikan bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Harapan yang dilakukan untuk pendidikan adalah Jujur dalam penilaian, jika selama ini kita merasa ada ketidakadilan/ketidakjujuran penilaian yang dilakukan dosen atau guru, semoga nanti tidak ada lagi. Semoga setiap penilaian yang dilakukan memiliki dasar yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Tentunya anak didik juga memiliki semangat jujur yang sama. Lalu pengajar yang kreatif, semoga setiap pengajar semakin kreatif dalam metode pengajaran yang diberikan. Dan penyampaian materi semakin menarik dan menjadikan waktu-waktu belajar menjadi waktu-waktu paling menyenangkan bagi peserta didik.
Pendidikan menjadi kebutuhan, pendidikan bukan lagi sebatas kewajiban yang harus dilakukan. Semoga hal ini menjadi sebuah kebutuhan dan setiap orang selalu haus akan ilmu. Kurikulum yang konsisten. Semoga sistem pendidikan di negara kita menemukan bentuk optimalnya, menjadikan kurikulum kita konsisten dan sesuai bagi setiap generasi. Berorientasi kualitas. Semoga akhirnya pendidikan kita mampu mengubah sudut pandangnya dan berorientasi pada kualitas. Tidak hanya dari pengajar, tapi juga peserta didik, masyarakat, dan lingkungan. Karena dengan mengutamakan kualitas, kemampuan individu menjadi berkembang dan berguna untuk kemajuan bangsa.
Pendidikan sangatlah penting. Bukan hanya sekedar pendidikan yang mampu mengajarkan baca, tulis dan berhitung,tetapi juga pendidikan yang berkarakter. Pendidikan berkarakter itu sendiri adalah pendidikan yang mampu mengajarkan nilai dan norma yang ada di masyarakat sekitar. Pendidikan yang mampu mengajarkan sopan santun, tatakrama, tekad, kemauan, dan nilai ketuhanan kepada yang mempelajarinya. Bukan hanya pendidikan yang di ukur dari sebuah nilai akademiknya saja, tetapi juga mempertimbangkan non-akademik dan komponen-komponen lain yang mendukung.
Untuk mencapai semua itu, masih banyak yang harus di benahi dari sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia. Kewajiban pemerintah adalah segera menyelesaikan masalah biaya pendidikan, menambah tenaga pendidik di beberapa wilayah di Indonesia, dan memperbaiki sarana dan prasarana yang belum memadai di beberapa wilayah. Selain itu perlu di adakan penyuluhan kepada para orang tua tentang pentingnya sebuah pendidikan. Bukan hanya sekedar pendidikan yang bermutu saja, akan tetapi juga pendidikan yang berkarakter. Jika semua itu dapat terpenuhi, tidak menutup kemungkinan generasi penerus bangsa saat ini mampu mencerdaskan bangsa dan mampu membawa kehidupan warga Indonesia pada taraf kehidupan yang lebih makmur dari saat ini lewat pendidikan berkarakter yang mulai di perkenalkan sejak dini oleh para pendidik yang mempunyai karakter dan bermutu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar