Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya diindahkan atau dipercayai. Sedangkan ditiru artinya dicontoh atau diikuti.
Dititik dan ditelusuri dari bahasa aslinya, Sansekerta, kata “guru” adalah
gabungan dari kata gu dan ru. Gu artinya kegelapan, kejumudan atau
kelemahan. Sedangkan ru artinya
melepaskan, menyingkirkan atau membebaskan. Jadi, guru adalah manusia yang
“berjuang” terus-menerus dan secara gradual, untuk melepaskan manusia dari
kegelapan. Dia menyingkirkan manusia dari kejumudan (kebekuan, kemandekan)
pikiran. Dia berusaha membebaskan manusia dari kebodohan yang membuat hidup
mereka jauh dari ajaran Tuhan. Dia berikhtiar melepaskan manusia dari kekelaman
yang mendukung, yeng membuat perilaku mereka buruk layaknya hewan.
Dari
makna yang dikandung sebutan atau julukannya, jelas guru bukan sekedar profesi
yang mendatangkan uang sebagaimana lazimnya sebuah profesi. Bukan pula profesi
yang dapat mendatangkan gemerlap dunia kepada yang melakoninya. Guru adalah
profesi di mana seseorang menanamkan nilai-nilai kebajikan ke dalam jiwa
manusia. Membentuk karakter dan kepribadian manusia. Lebih dari itu, guru
adalah sosok mulia. Seseorang yang berdiri di depan dalam teladan tutur kata
dan tingkah laku, yang di pundaknya melekat tugas sangat mulia: menciptakan
generasi yang paripurna.
Menciptakan sebuah generasi yang paripurna bukanlah
pekerjaan bermodalkan mantra, “simsalabim!”.
Artinya tidak semudah membalikkan telapak tangan, waktu yang diperlukan
juga bukan sekejapan mata. Boleh dibilang, menciptakan sebuah generasi yang
paripurna adalah pekerjaan yang selalu berproses. Seolah-olah dia tidak akan
menemukan atau sampai pada titik kesudahan. Di dalam pekerjaan itu, tergambar
rintangan dan halangan yang bisa membuat guru frustasi berat ketika mengalami
kegagalan. Ini sangat beralasan, karena “nasib” sebuah bangsa atau komunitas
manusia seakan-akan sepenuhnya bergantung pada para guru. Guru adalah salah
satu tiang utama bangsa atau negara. Guru juga yang menjadi ujung tombak dalam
sebuah perubahan. Harapan akan munculnya sebuah generasi yang tangguh bagi
sebuah bangsa atau negara dipercaya oleh masyarakat luas akan lahir dari
sentuhan tangan para guru.
Lepas dari semua kontroversi yang sering ditimbulkan oleh
beberapa oknum guru, kita tidak bisa menafikan peran penting guru dalam hidup
kita. Mereka adalah pelita dalam kegelapan. Kegelapan ilmu dan pengetahuan,
serta kelemahan hati dan kemujudan pikiran. Bisa dibayangkan, betapa berat
tugas guru dan betapa besar perannya. Peran guru adalah kombinasi dari peran
orang tua, pendidik, pengajar, pembina, penilai, dan pemelihara. Karena itulah,
selayaknya kalau kita memberikan apresiasi yang tinggi kepada mereka dan
profesi mereka. Oleh karena itu, seseorang yang berniat menjadi guru maka dia
harus menyadari tugas pertama (dan utama) seorang guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar