Segala sesuatu pasti
mempunyai ciri yang menjadi lambang atau identitas sehingga orang dapat atau
mudah mengenali. Ciri adalah tanda yang spesifik dan khas yang melekat pada
sesuatu yang membedakannya dari sesuatu yang lain. Begitu juga guru yang
profesional, mempunyai ciri khas sehingga dia berbeda dengan guru yang tidak
profesional atau guru yang amatir. Berikut adalah ciri-ciri guru yang
profesional :
1.
Entrepreneurship
Guru
profesional mempunyai kemandirian. Dia dapat berdiri sendiri dan tidak
bergantung kepada apapun. Tapi bukan berarti guru profesional itu adalah guru
yang semaunya saja, karena dia tidak mau terikat dengan apapun. Dia tetap harus
mengikut sistem yang berlaku di institusi tempat dia mengabdi. Kemandirian di
sini hanya dalam sikap. Sikap seorang guru yang memancarkan kepribadian,
kewibawaan, kejujuran dan portensi intelektualnya yang mumpuni. Sehingga
kemandirian dapat dimaknai sebagai integritas. Guru yang mempunyai integritas
adalah guru yang memahami betul kapasitas dirinya, dan mengetahui kemampuannya.
Dia bekerja dan berkarya berdasarkan kemampuan dan kemampuan yang dimilikinya.
2.
Self
Motivation
Guru
profesional mempunyai self motivation yang
tinggi. Ia memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk melakukan
sesuatu dengan baik, serta agar bisa terus-menerus berada dalam kondisi lebih
baik. Motivasi itu datang tanpa harus ada rangsangan (stimulasi) dari luar atau
dari orang lain, karena guru yang profesional mampu menghadirkannya sendiri.
Ini bisa terjadi karena guru yang profesional terbiasa menggunakan dan
memaksimalkan fungsi otak dan hatinya. Sehingga dia tidak akan pernah merasa
kesulitan dalam memotivasi dirinya untuk berbuat dan berkarya yang terbaik
dalam kehidupannya. Hebatnya, motivasi yang muncul dalam diri sang guru selalu
diperbarui. Dengan begitu ia tidak akan kesulitan ketika harus memberikan
motivasi kepada murid-muridnya. Karena sesungguhnya, ia adalah motivator bagi
dirinya sendiri dan bagi orang lain.
3.
Self
Growth
Setiap
orang pasti ingin tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Sudah pasti
semua guru juga mengharapkan dirinya dapat berkembang searah dengan kemajuan
zaman, agar mereka tidak tergilas oleh laju perkembangan yang demikian cepat. Karena
detik demi detik dalam kehidupan kita senantiasa berisi perubahan, maka mau
tidak mau, guru juga harus ikut dalam arus besar perubahan itu. Ia tidak boleh
berhenti di satu titik dan kemudian menikmatinya. Jika itu yang dilakukan, yang
terjadi adalah stagnasi. Guru profesional selalu berupaya mengikuti perubahan
untuk mencapai kualitas diri yang maksimal. Ia ingin tumbuh dan berkembang
bersama atau seiring dengan tumbuh dan berkembangnya para murid. Sehingga
ketika ia berdiri di depan kelas, di hadapan murid-muridnya, ia tidak terkesan
ketinggalan zaman.
4.
Capability
Capability atau
kapabilitas adalah kemampuan, kecakapan atau keterampilan. Orang mempunyai
kapabilitas adalah yang mempunyai semua potensi di atas dan ia menggunakan atau
memanfaatkan secara maksimal. Dalam hal guru profesional, berarti guru yang
berkarya “membentuk” murid-muridnya dengan segenap kecakapan berdasarkan
sumber-sumber yang benar. Ia juga mengikuti semua prosesnya, atau bertindak
dengan proses yang gradual, bukan instan. Sehingga sampai di tujuan sesuai
dengan cetak biru yang telah dicanangkannya.
Guru
yang profesional mempunyai kecakapan dalam mengelola waktu, sehingga saat demi
saat yang dilaluinya sangat efektif dan bermanfaat. Ia juga mempunyai kemampuan
memahami jiwa murid-muridnya, sehingga tidak terjadi benturan pikiran dengan
mereka. Di samping itu, ia juga mempunyai keterampilan dalam memotivasi para
muridnya, sehingga para murid itu merasa terayomi dengan kehadirannya.
Cirri guru profesional ddi atas selayaknya
dimiliki oleh seorang guru, atau siapa aja yang ingin menjadi guru. Dari semua
ciri di atas, tampak jelas bahwa guru profesional tidak berkaitan langsung
dengan materi atau financial. Karena yang belakangan ini pasti akan mengikuti
ketika semua cirri di atas dipenuhi oleh seorang guru. Profesionalitas harusnya
memang dikaitkan dengan kemampuan, kecakapan, keterampilan, dan kejujuran,
bukan melulu pada pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar