Minggu, 20 November 2016

Siapa Guru Itu?



Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Digugu artinya diindahkan atau dipercayai. Sedangkan ditiru artinya dicontoh atau diikuti. Dititik dan ditelusuri dari bahasa aslinya, Sansekerta, kata “guru” adalah gabungan dari kata gu dan ru. Gu artinya kegelapan, kejumudan atau kelemahan. Sedangkan ru artinya melepaskan, menyingkirkan atau membebaskan. Jadi, guru adalah manusia yang “berjuang” terus-menerus dan secara gradual, untuk melepaskan manusia dari kegelapan. Dia menyingkirkan manusia dari kejumudan (kebekuan, kemandekan) pikiran. Dia berusaha membebaskan manusia dari kebodohan yang membuat hidup mereka jauh dari ajaran Tuhan. Dia berikhtiar melepaskan manusia dari kekelaman yang mendukung, yeng membuat perilaku mereka buruk layaknya hewan.
Dari makna yang dikandung sebutan atau julukannya, jelas guru bukan sekedar profesi yang mendatangkan uang sebagaimana lazimnya sebuah profesi. Bukan pula profesi yang dapat mendatangkan gemerlap dunia kepada yang melakoninya. Guru adalah profesi di mana seseorang menanamkan nilai-nilai kebajikan ke dalam jiwa manusia. Membentuk karakter dan kepribadian manusia. Lebih dari itu, guru adalah sosok mulia. Seseorang yang berdiri di depan dalam teladan tutur kata dan tingkah laku, yang di pundaknya melekat tugas sangat mulia: menciptakan generasi yang paripurna.
            Menciptakan sebuah generasi yang paripurna bukanlah pekerjaan bermodalkan mantra, “simsalabim!”. Artinya tidak semudah membalikkan telapak tangan, waktu yang diperlukan juga bukan sekejapan mata. Boleh dibilang, menciptakan sebuah generasi yang paripurna adalah pekerjaan yang selalu berproses. Seolah-olah dia tidak akan menemukan atau sampai pada titik kesudahan. Di dalam pekerjaan itu, tergambar rintangan dan halangan yang bisa membuat guru frustasi berat ketika mengalami kegagalan. Ini sangat beralasan, karena “nasib” sebuah bangsa atau komunitas manusia seakan-akan sepenuhnya bergantung pada para guru. Guru adalah salah satu tiang utama bangsa atau negara. Guru juga yang menjadi ujung tombak dalam sebuah perubahan. Harapan akan munculnya sebuah generasi yang tangguh bagi sebuah bangsa atau negara dipercaya oleh masyarakat luas akan lahir dari sentuhan tangan para guru.
            Lepas dari semua kontroversi yang sering ditimbulkan oleh beberapa oknum guru, kita tidak bisa menafikan peran penting guru dalam hidup kita. Mereka adalah pelita dalam kegelapan. Kegelapan ilmu dan pengetahuan, serta kelemahan hati dan kemujudan pikiran. Bisa dibayangkan, betapa berat tugas guru dan betapa besar perannya. Peran guru adalah kombinasi dari peran orang tua, pendidik, pengajar, pembina, penilai, dan pemelihara. Karena itulah, selayaknya kalau kita memberikan apresiasi yang tinggi kepada mereka dan profesi mereka. Oleh karena itu, seseorang yang berniat menjadi guru maka dia harus menyadari tugas pertama (dan utama) seorang guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar